Polisi 88
Taarifa kutoka Kenya zinasema serikali imewafuta kazi maafisa 88 wa Polisi kwa kukiuka taratibu za serikali.
Radio ya shirika la utangazaji la Kenya KBC imemnukuu afisa wa ngazi za juu katika Polisi Bwana Kinuthia Mbugua , akisema uamuzi huo umechukulia ili kurekebisha hadhi ya kikosi cha Polisi na kuwapa watu imani.
Bwana Mbugua ameripotiwa kusema kwamba umma umepoteza imani na Polisi kutokana na tabia ya maafisa wanaokiuka sheria.
Amesema wakuu wa Polisi wanajaribu kwa kila njia kurejesha heshima ya kikosi cha Polisi nchini Kenya.
Kenya yafuta Polisi 88
Taarifa kutoka Kenya zinasema serikali imewafuta kazi maafisa 88 wa Polisi kwa kukiuka taratibu za serikali.
Radio ya shirika la utangazaji la Kenya KBC imemnukuu afisa wa ngazi za juu katika Polisi Bwana Kinuthia Mbugua , akisema uamuzi huo umechukulia ili kurekebisha hadhi ya kikosi cha Polisi na kuwapa watu imani.
Bwana Mbugua ameripotiwa kusema kwamba umma umepoteza imani na Polisi kutokana na tabia ya maafisa wanaokiuka sheria.
Amesema wakuu wa Polisi wanajaribu kwa kila njia kurejesha heshima ya kikosi cha Polisi nchini Kenya.
Uburenganzira bwose bwihariwe na ©RNP
Belanja di App banyak untungnya:
TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda tahu bahwa ada macam-macam polisi di Indonesia? Dalam menjalankan tugasnya, macam-macam polisi terbagi menjadi sub unit yang memiliki peranan berbeda-beda. Tugas dan pekerjaannya pun tak sama, terlebih untuk mengabdi di masyarakat.
Dilansir dari laman pospolisi.com, berikut macam-macam polisi serta tugasnya masing-masing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. SabharaSabhara merupakan kepanjangan dari Samapta Bhayangkara. Tugasnya hampir sama dengan polisi pada umumnya. Namun, mereka memiliki peran dalam pengaturan, pengamanan, patroli, pengendalian massa, dan lain sebagainya. Anda bisa dengan mengenali sub yang satu ini dengan melihat seragam abu-abu serta topi baret
2. Propam POLRI memberikan wadah divisi yang memiliki tugas bertanggung jawab akan pembinaan profesi dan pengamanan pada internal organisasi kepolisian itu sendiri. Sub pekerjaan ini memiliki kewajiban untuk melaksanakan berbagai kegiatan seperti, merumuskan metode petunjuk pelaksanaan fungsi propam, memberi dukungan bantuan teknis, menyajikan data statistik sumber daya, serta memberikan layanan terkait pengaduan masyarakat tentang perilaku anggota POLRI.
3. BrimobBrimob atau Brigade Mobile menjadi pilar utama Polri dalam menghadapi kejahatan tinggi. Dengan begitu, korps ini bertujuan menjaga masyarakat dari gangguan keamanan, contohnya terorisme, tawuran, geng motor, dan lain sebagainya.
4. Polisi DVIDVI merupakan sebuah prosedur dalam melakukan proses identifikasi pada jenazah korban bencana yang sudah rusak atau tidak mungkin untuk mengenalinya lagi. Dalam tim ini terdapat sejumlah pakar spesialis, seperti dokter gigi, antropolog, fotografer, dan kepolisian.
5. Polisi PantaiKegiatan dari polisi pantai antara lain, patroli daerah sekitar pantai, membantu wisatawan yang memiliki masalah, menindaklanjuti perbuatan kriminal, dan lain sebagainya. Dengan begitu, keberadaanya akan memberikan kenyamanan dan keamanan para pelancong.
6. Polisi PariwisataKemampuan dasarnya sama dengan polisi pada umumnya. Namun, yang menjadi pembeda adalah polisi pariwisata membekali diri dengan menguasai bahasa asing. Hal ini tentu untuk memudahkan komunikasi dengan para turis asing.
7. InafisTidak hanya pada kasus pembunuhan, inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification) juga mempunyai tugas dalam mengidentifikasi pada sebuah bencana. Sebagai contoh, korban yang wajahnya sudah tidak bisa mengenalinya lagi.
8. LabforLabfor bertugas melakukan pemeriksaan laboratorium yang meliputi, barang bukti kejahatan pada tempat kejadian perkara. Dalam melaksanakan tugasnya, labfor sering bekerja sama dengan sub divisi inafis.
9. Densus 88Pasukan khusus ini memiliki kemampuan khusus dalam penanganan berbagai aksi teror, misalkan bom. Tim tersebut juga melakukan penangkapan pada kelompok atau individu dalam anggota jaringan terorisme. Detasemen Khusus menggunakan angka 88 yang berasal dari kata ATA (Anti-Terrorism Act). Jika membacanya maka menjadi Ei Ti Ekt. Kemudian pelafalan ini terdengar seperti mengucapkan 88 dalam bahasa inggris.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
WARTAKOTALIVECOM, Jakarta – Anggota polisi dari Detasemen Khusus Antiteror atau Densus 88 ditangkap oleh polisi militer usai dicurigai tengah membuntuti Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung, Febrie Adriansyah saat makan malam di satu restoran di daerah Cipete, Jakarta Selatan.
Peristiwa penangkapan itu terjadi sekitar pukul 20.00 atau 21.00 WIB pada minggu pekan lalu.
Adapun identitas anggota Densus 88 yang tertangkap melakukan pengintaian itu disebut-sebut berinisial IM dan berpangkat Bripda.
Dilansir dari Tribunnews.com saat itu, Bripda IM diduga menyamar sebagai karyawan perusahaan BUMN dengan inisial HRM.
Berdasarkan informasi yang diterima, IM saat itu tengah menjalankan misi "Sikat Jampidsus."
Aksi pengintaian tersebut tidak dilakukan oleh IM seorang diri.
Namun ia diduga menjalankan misi tersebut bersama lima orang lainnya yang diduga dipimpin oleh seorang perwira menengah kepolisian.
Dalam peristiwa ini hanya IM yang berhasil diamankan oleh polisi militer atau PM yang mengawal Jampidsus Febrie Adriansyah saat itu.
Baca juga: Heboh Jampidsus Dikuntit Densus 88, Polri Harus Berani Ungkap Dalang di Belakangnya
Sementara itu dua orang yang mengetahui peristiwa tersebut bercerita bahwa Febrie memang kerap makan di restoran yang menyajikan kuliner Prancis itu.
Febri saat itu datang bersama satu ajudan dan motor patwal Polisi Militer.
Pengawalan Febrie oleh polisi militer TNI itu bukan tanpa sebab.
Permintaan pengamanan itu diajukan oleh Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Militer (Jampidmil) karena Jampidsus sedang menangani beberapa kasus korupsi besar.
Salah satunya kasus korupsi Timah yang melibatkan suami artis Sandra Dewi, Harvey Moeis, dan crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK), Helena Lim.
Penangkapan terjadi ketika polisi militer yang mengawal Febrie merasa curiga dengan kehadiran dua orang yang diduga anggota Densus 88.
Mereka terlihat datang tak lama setelah Febrie tiba di restoran.
Keduanya disebut datang dengan berjalan kaki dan mengenakan pakaian santai serta memakai masker.
Saat berada tak jauh dari posisi Febrie, dua anggota Densus 88 itu mengarahkan sebuah alat yang diduga sebagai perekam ke arah ruangan tempat Febrie berada.
Mengetahui hal itu, polisi militer yang mengawal Febrie langsung bergegas merangkul dan membawa satu orang anggota Densus 88 menjauh dari restoran untuk diinterogasi.
Sementara itu, satu anggota Densus 88 lain yang turut menguntit Febrie berhasil lolos dari kejaran.
Sumber yang mengetahui kejadian tersebut mengatakan tak ada keributan yang terjadi.
“Mungkin karena sama-sama pejabat, jadi tidak mau ribut,” kata dia.
Sumber tersebut juga menyebutkan, selain dua orang yang masuk ke restoran, ternyata ada beberapa orang lain yang terlihat memantau Febrie Adriansyah dari luar.
Menurut dua saksi yang mengetahui kejadian ini, beberapa dari mereka tampak berada di beberapa titik sekitar 50 meter dari restoran.
“Setelah ditangkap itu, yang di sana-sana (sambil menunjuk tempat di luar restoran) lari. Ternyata sedang mantau,” kata dia.
Setelah penangkapan tersebut, Febrie menghubungi Kabareskrim Polri untuk meminta penjelasan.
Namun, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komjen Wahyu Widada, mengklaim tidak mengetahui apa pun dan meminta agar anggota Densus itu dibebaskan.
Febrie pun menolak melepaskannya.
Febrie juga melaporkan kejadian ini kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin, yang kemudian langsung menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Usai perbincangan antara para pimpinan penegak hukum tersebut, anggota Densus 88 dijemput oleh Paminal.
Namun, seluruh data di telepon seluler anggota Densus 88 itu telah diambil oleh tim Jampidsus.
Ketika diminta konfirmasi, Febrie tidak memberikan tanggapan.
Terkait peristiwa itu, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana enggan untuk buka suara. Dia mengklaim tak mendapat informasi mengenai kejadian tersebut. "Saya belum dapat informasinya," kata Ketut
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga masih belum memberi penjelasan mengenai peristiwa ini.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09